biarkan allah yang membalas

Bilabenar demikian, karena Allah yang membenci LGBT dan bukan diriku yang membenci mereka maka biarla Biarkan Allah Sendiri Yang Membenci LGBT Halaman 1 - tunggu Akumembenci LGBT karena Allah membenci mereka? Bila benar demikian, karena Allah yang membenci LGBT dan bukan diriku yang membenci mereka maka biarlah Allah sendiri yang membenci dan menghukum mereka. Merry Carolina: Done!!! Taipei goverment dah resmi ambil sikap mendukung LGBT ;). Mudah-mudahan rakyat & pemerintah NKRI tercintah enggak pernah ikutin jejaknya. Bumiini terasa sempit bagi wali-wali Allah, orang-orang yang beriman, saat mereka ketinggalan shalat shubuh berjamaah. Bumi ini terasa sempit buat mereka saat tidak mengisi di shaf-shaf awal. Bumi ini terasa sempit ketika tidak khusyu' dalam shalatnya. Bumi ini terasa sempit ketika bersujud, namun setan menjauhkannya dari mengingat Allah. DariAbu Hurairah Radhiyallahu'anhu berkata, Rasulullah Shallallahu'alai wa sallam bersabda, "Allah berfirman, 'Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.". Ketika semua amal untuk Allah dan Dia yang akan membalasnya, maka para ulama berbeda pendapat dalam firman-Nya, ( الصيام لي Berikutini beberapa ayat Alquran tentang memaafkan orang lain. 1. Surat Ali 'Imran 133-134. Dalam surat Ali 'Imran ayat 133 dan 134 memiliki makna bahwa manusia akan diberikan ampunan dari Allah dan surga seluas langit dan bumi apabila orang itu berinfak, mampu mengendalikan kemurkaannya, dan memaafkan kesalahan orang lain. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Rasulullah saw pernah bersabda, “Barang siapa menghilangkan kesulitan dari seorang muslim dari kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya kesulitan-kesulitan pada hari kiamat. Allah akan selalu menolong seseorang selama ia menolong orang lain.” HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi. Saudaraku, setiap kebaikan yang kita lakukan, sekecil apa pun itu, pasti Allah SWT melihatnya. Pasti Allah memperhatikannya, dan Allah Maha Mengetahui setiap rahasia, bahkan yang tersembunyi di lubuk hati sekali pun. Tidak perlu risau atas tenaga yang sudah kita keluarkan demi memberi manfaat bagi orang lain. Tidak usah resah atas lelahnya pengorbanan yang sudah kita berikan. Tidak perlu juga memikirkan ucapan terima kasih atau penghargaan dari makhluk. Apalah artinya penghargaan makhluk, sertifikat-sertifikat, piala, piagam, plakat dan lain sebagainya itu jika dibandingkan dengan penghargaan Allah? Segala penghargaan manusia itu hanya berumur singkat saja. Kemudian, semua benda itu hanya memenuhi lemari atau rak di rumah kita. Berdebu, rusak, atau patah. Bahkan, boleh jadi akan ada suatu saat sebagian dari benda itu dibuang karena usang dimakan usia. Sedangkan penghargaan Allah jauh lebih agung dan mulia. Berlipat ganda hingga tak terkira, sebagai balasan amal kebaikan yang kita lakukan. Allah SWT berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” QS. Qaf [50] 16. Saudaraku, Allah itu Mahadekat. Namun, bisa ada yang menghalangi kita dari kedekatan dengan-Nya. Salah satu sebab penghalang itu adalah kita sangat sibuk dengan penilaian orang lain daripada penilaian Allah. Ketika ngobrol, kita lebih sibuk mengatur intonasi, gaya, pilihan kata-kata, dengan tujuan agar lawan bicara kita tertarik dan mengagumi kita. Kita beli pakaian, kendaraan, berbagai aksesori, hanya demi dinilai bagus oleh orang lain. Sikap seperti ini akan menodai hati, menghilangkan keikhlasan. Orang yang sibuknya hanya dengan penilaian manusia, ia cenderung munafik, sibuk membagus-baguskan topeng dan lupa untuk membaguskan isinya. Padahal seharusnya, kita lebih sibuk membagus-baguskan hati di hadapan penilaian Allah. Mungkin ucapan yang terlontar dari mulutnya sederhana, tapi karena tanpa dicampuri dusta, sombong, riya’, sum’ah, maka Allah membuatnya bertenaga dan menginspirasi. Tapi, bukan berarti kita tidak perlu peduli pada penilaian manusia. Berpakaianlah dengan rapi dan wajar, bertuturkatalah dengan sopan dan tidak berlebihan. Tanya di dalam hati, apakah Allah suka pada sikap dan ucapan kita? Kita berpenampilan baik dan rapi saat berhadapan dengan orang lain adalah untuk menghormatinya, bukan untuk dipuji olehnya. Mengejar penilaian orang lain membuat hati kita tidak tenang, jauh dari kebahagiaan. Lelah karena penilaian orang pasti beragam, tergantung dari selera mereka. Dan, yang lebih mendasar adalah karena ketika kita hanya mengharap penilaian makhluk, sesungguhnya Allah mengetahuinya. Kita tidak mencari apa yang Allah sukai. Kita hanya mencari penilaian orang, dan ini tanda tidak ikhlas. Ketidakikhlasan membuat kita menjauh dari Allah SWT. Inilah sikap yang tanpa disadari menjadi penghalang bagi kita untuk dekat dengan Allah. Ketika membantu orang lain, mungkin kita berniat ingin mendapat perhatiannya, penilaiannya, dan bisa “mencuri” hatinya. Boleh jadi maksud kita itu berhasil. Tetapi, bagaimana dengan Allah? Apakah Allah rida dengan apa yang kita lakukan? Mungkin kita bisa menjadi dekat dengan manusia, tapi bagaimana dengan Allah, apakah kita makin dekat dengan-Nya ataukah malah semakin menjauh?! Tidak perlu berhitung-hitung untung rugi dalam membantu saudara kita. Kalau kita bisa bantu, bantu saja. Jangan sibuk dengan pikiran kita dapat apa, karena pikiran-pikiran seperti itulah yang mengancurkan nilai dari amal kita menjadi sia-sia. Sehebat apa pun amal baik kita. Orang yang rugi adalah orang yang datang di hadapannya kesempatan untuk berbuat kebaikan, namun ia membiarkannya lewat begitu saja tanpa antusias meraihnya karena sibuk memikirkan untung rugi duniawi. Padahal, belum tentu kesempatan seperti itu datang lagi. Dan, belum tentu juga umurnya akan sampai pada perjumpaan dengan kesempatan berbuat baik yang berikutnya. Maka, beruntunglah orang yang senantiasa bersegera mengambil kesempatan berbuat kebaikan, membantu tetangga yang kesulitan, memungut sampah dan memindahkannya kepada tempat yang semestinya, mengisi kotak amal yang lewat di hadapannya, dan berbagai kebaikan lainnya dengan niat agar Allah rida kepadanya. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung ini. Aamiin. KH. Abdullah Gymnastiar Kata-kata Bijak 1 s/d 10 dari 61. Silahkan hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukannya aku tidak punya jawaban, tapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing. ― Imam Syafi'i Mufti besar Sunni Islam dan pendiri mazhab Syafi'i 767-820 M Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu - album Iwan Fals 1910 1988 ― Iwan Fals Penyanyi beraliran Balada, Pop dan Rock dari Indonesia 1961- Ketika kamu bilang biar Tuhan yang membalas, yang harus kamu tau adalah bahwa yang kamu alami sekarang adalah balasan dari Tuhan. Cinta tidak pernah meminta, ia senantiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta, disitu ada kehidupan. Berbeda dengan kebencian yang membawa kepada kemusnahan. Berusahalah membalas kebaikan orang, meski dengan sekedar berdoa baik untuknya. Tapi jangnlah mengharap balasan keabaikanmu kepada orang. Semua orang punya kenangan menyakitkan, mereka berhak menghapusnya. Tapi kamu, Lail, semua kenangan milikmu sesungguhnya sangat indah. Kamu menerima seluruh kesedihan, membalas suratan takdir kejam, bahkan dengan menyelamatkan ribuan penduduk satu kota. Tidak sekali pun kamu protes. Tidak sekali pun kamu marah. Kamu menjalaninya seperti air mengalir. Bahagia dengan Hujan ― Tere Liye Penulis dari Indonesia 1979- Aku menyeru – tapi tidak satu suara membalas, hanya mati di beku Nocturno ― Chairil Anwar Penyair terkemuka dari Indonesia 1922-1949 Semulia-mulianya manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika memiliki kedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat. Menjadi sukses adalah cara terbaik membalas dendam pada orang yang sudah mem-bully Insya Allah, Sah! 41 ― Achi Penulis asal Indonesia 1985- Saat kau membalas kebencian dengan amarah dan caci maki, saat itulah musuhmu menang. ― Andy F. Noya Presenter, reporter dari Indonesia 1960- Kata-kata membalas - quotes, kata-kata bijak dan kutipan dengan membalas yang terbaik dan terkenal 61 ditemukan Jika seseorang berbuat jahat terhadap kamu, janganlah balas dia dengan kejahatan. Berusahalah untuk melakukan apa yang dianggap baik oleh semua orang. Dengan sedaya upaya, berusahalah untuk hidup damai dengan semua orang. Saudara-saudaraku! Jangan sekali-kali balas dendam; biarlah Allah yang membalas dendam. Di dalam Alkitab tertulis, “Aku akan membalas kejahatan mereka. Aku akan menghukum mereka, firman Tuhan.” Janganlah balas dendam, tetapi lakukanlah apa yang tertulis di dalam Alkitab, “Jika musuhmu lapar, berilah dia makan; jika dia dahaga, berilah dia minuman. Kerana dengan berbuat demikian, kamu akan membuat dia malu.” Janganlah biarkan diri kamu dikalahkan oleh kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan. Jazakallah Artinya Posted on January 29, 2023 Jazakallah Artinya apa? Apa jawaban atau balasan ucapan jazakallah? Apa […]

biarkan allah yang membalas